Ayman
Odeh, anggota partai Arab-Yahudi Hadash, dikeluarkan secara paksa dari podium
di parlemen Israel karena ia mengkritik perang Israel di Gaza dan meningkatnya
jumlah korban tewas, terutama anak-anak.
“Mereka
menyeret saya keluar dari podium Parlemen, bukan karena melanggar aturan,
tetapi karena mengatakan kebenaran,” ujar Odeh dalam unggahannya di akun X,
dikutip Sabtu (24/5).
Dalam pidatonya di podium, ia menyebut situasi Palestina saat ini adalah Nakba
kedua. Nakba atau bencana yang merujuk pada pembersihan etnis Palestina pada
1948 yang diperingati warga setiap 15 Mei.
Setelah memperoleh dukungan pemerintah Inggris untuk pembentukan negara Yahudi
di Palestina pada 14 Mei 1948, pasukan Zionis mendeklarasikan berdirinya Negara
Israel, yang memicu perang Arab-Israel pertama.
Pasukan militer Zionis mengusir sedikitnya 750.000 warga Palestina dari rumah
dan tanah mereka serta merebut 78% wilayah Palestina yang bersejarah. Sisanya,
22%, dibagi menjadi wilayah yang sekarang menjadi wilayah Tepi Barat yang
diduduki dan Jalur Gaza yang dikepung.
Dari
fakta berita diatas menunjukan bahwa pembelaan terhadap Gaza tidak perlu
beragama Islam, kesadaran sebagai manusia dan jujur terhadap hati nuraninya
akan mengajak pada keniscayaan Gaza harus dibela dan dilindungi lalu tindakan
Zionis harus dikutuk sebagai pelanggaran terhadap HAM. Maka sekali lagi hanya
perlu kejujuran untuk melihat kenyataan dan kebenaran yang harus dibela. Apa
yang dilakukan Ayman adalah langkah kongkret melawan kedzaliman dengan membela
dan berpihak pada kebenaran.
Terlepas
Ayman beragama apa, tapi setidaknya dia telah berani menjadi manusia jujur
ditengah manusia-manusia yang buta akan kejujuran dan kebenaran. Dia lebih
memilih menjadi minoritas dengan kebenaran daripada mayoritas namun dalam
kebiadaban. Saya jadi teringat dengan tulisan dalam buku "Tugas dan
Peranan Generasi Muda Islam Dalam Pembinaan Orde Baru" oleh KH M Isa
Anshary ketika ABRI mengubur habis komunis. Beliau mengatakan bahwa kami
mendukung ABRI bukan karena mayoritas dan powernya yang kuat, melainkan karena
kebenaranlah kami berpihak.
Maka
Israel dan konco-konconya adalah manusia-manusia yang tidak jujur pada dirinya
sendiri, ketika telah hilang kejujuran maka akan lahir kebiadaban, jika
kebiadaban dinormalisasikan apalagi berlindung atas nama Agama maka dimana lagi
letak kejujuran selain akan lahir manusia-manusia yang biadab.
Ayman
sempat mengatakan
"Hal
lain yang ingin saya katakan, Anda tidak tahu betapa lemahnya Anda. Anda adalah
orang-orang yang lemah. Sangat, sangat lemah," ujar Ayman.
Beliau
juga memperingatkan bahwa ia mungkin bisa saja dibungkam. Namun, baginya, suara
rakyat Palestina tidak bisa dibungkam.
"Kalian bisa mencoba membungkam saya, tapi kalian tidak bisa membungkam
rakyat Palestina, dan kalian tidak bisa membungkam seruan dunia,"
tuturnya.
Komentar
Posting Komentar