Sarjana Industri


Ivan Illich pada dekade 70 melalui bukunya Desschooling Society, menyebutkan bahwa institusi pendidikan atau sekolah saat ini tak lain hanyalah sebuah pabrik yang mengambil “bahan baku” anak-anak, lalu mereka mengubah menjadi produk pekerja yang dibutuhkan oleh pemilik kepentingan dan kekuasaan. Untuk menjadi produk yang lulus, anak-anak tersebut harus sesuai dengan kriteria-kriteria yang mereka butuhkan, jika tidak, mereka cukup menjadi buruh atau melakukan pekerjaan dengan gajih yang sangat rendah.

Saya rasa pernyataan dari Ivan Illich tidak ada yang salah kan? Bagaimna tidak, hari ini siswa diposisikan sebagai benda mati untuk memproduksi kebutuhan industri, akhirnya sekolah dijadikan pabrik penghasil materi untuk kepentingan industri dan duniawi. Kenyataan ini diperkuat sama Paulo bahwa pendidikan itu sifatnya harus membebaskan, bukan mengekang atau menindas seperti pola industri. Apalagi menciptakan kelas bagi si kaya dan si miskin, sangat-sangat ironis.

Makanya, bagi Paulo pendidikan harus diarahkan pada pembentukan manusia secara kodrati dengan menanamkan nilai-nilai humanisme dan emansipasi berupa pembebasan pada peserta didik. Artinya peserta didik dilihat sebagai subjek yang sama-sama berperan menciptakan suasana pendidikan yang kondusif sesuai nilai-nilai humanisme. Bukan malah dicetak untuk industri dengan mengabaikan nilai-nilai diatas. Sehingga pada akhirnya seseorang tidak lagi hidup untuk mencari dan mengorbankan hidupnya demi pendidikan. Melainkan pendidikan untuk perbaikan diri dari seseorang tersebut.

Maka untuk sarjana hari ini harus membuka kesadaran kritis dengan dua aspek, yaitu penolakan menjadi status quo dan berusaha sadar untuk menggantikan sistem yang menindas dengan sistem yang jauh lebih adil. Ketika kesadaran kritis telah terbuka maka pendidikan tidak lagi diarahkan untuk industri yang penuh penindasan dan si kaya dan si miskin tidak lagi dibedakan dalam tarap pendidikan.

Terakhir, jangan mau menjadi sarjana-sarjana industri. Sekolah atau kampus bukanlah satu-satunya tempat pendidikan, mengembangkan intelektual dapat di kembangkan diluar intitusi yang baku dan formal. Kemudian sekolah dan kampus bukan juga tempat produksi masal untuk menciptakan kerja, lalu ambil ijazah atau sertifikatnya untuk diisi di CV di kolom riwayat pendidikan. Hindari dan jauhi penyakit sekolahisme.



Komentar