Optimis Harus Realistis


Sutan Irawansyah

Dalam menjalani hidup diperlukan optimisme, bahkan untuk hidup itu sendiri kamu memerlukan optimisme untuk menjalankanya. Rasa optimis yang kamu tanamkan itu akan memberikanmu energi positif untuk tetap bergerak melaju melewati setiap kemustahilan dan ketidakmungkinan yang terjadi. Rasa optimismu menjadikan dirimu tangguh dan utuh, tak gentar dengan gelombang ombak yang terjal mengahantamu. Tidak ada ruang-ruang yang sempit menghalangimu bergerak, kamu selalu melihat celah lubang-lubang kecil yang memberimu peluang dan kesempatan. Meski menurut orang lain celah itu sangat sempit, tapi rasa optimismu berputar mencari cara lain supaya tidak berhenti bergerak.

Rene Descartes pernah mengucapkan seperti ini, 

Seorang optimis melihat sebuah cahaya ketika kegelapan, tapi mengapa orang pesimis harus selalu menghilangkan cahaya itu?

Namun optimisme yang ada dalam dirimu sewaktu-waktu akan jadi boomerang jika kamu tidak memikirkan kemungkinan-kemungkinan dan tantangan yang akan terjadi juga tidak memperhatikan kondisimu saat ini. Tantangan yang tidak kamu pikirkan sama sekali itu menandakkan dirimu yang tidak realistis, melainkan unrealistic optimist. Adapun jika dirimu tidak memperhatikan kondisimu saat ini, artinya kamu hanya berandai-andai dan angan-angan saja. Tanpa pertimbangan tantangan akan membuatmu ceroboh, dan angan-angan hanya akan membuatmu melamun dan tidak melakukan apapun. Artinya optimis itu perlu diimbangi dengan realistis, supaya kamu mempersiapkan langkah-langkah kongkret untuk sampai pada tujuan yang kamu harapkan.

Realistis merupakan sikap keseimbangan antara optimis dan pesimis. Kalau diibaratkan dengan pelayaran bagi orang optimis pasti akan berharap pada angin yang mengarahkan layar, orang pesimis selalu megeluhkkan arah angin, tapi bagi orang yang realistis dia selalu mengarahkan layar untuk menerima arah angin. Seperti itu yang dikatakan William A Ward, The pessimist complains about the wind, the optimist expect it to change, the realist adjusts the sails.

Kira-kira artinya kurang lebih begini, “Orang pesimis selalu mengeluhkan angin, orang optimis berpikir dan berharap untuk berubah, tapi orang yang realistis justru berusaha mengatur layar untuk menyesuaikan.” Dengan kata lain orang pesimis itu selalu mengeluhkan kondisi-kondisi yang dihadapi, orang optimis selalu berpikir dan berharap pada perubahan kondisi, sedangkan realistis orang yang selalu menyesuaikan, artinya berdiri di antara pesimis dan optimis.

Komentar