Quarter Life Crisis Bag. III


Sutan Irawansyah

Memang sebetulnya setiap orang memiliki caranya masing-masing namun bila pola mindset kita telah benar-benar positif. Karena mindset ini menjadi awal titik keberangkatan kita dan pondasi awal kita untuk menyambut life crisis. Lebih essensialnya lagi bagaimana kita bertindak ditentukan oleh cara kita berpikir, bukanya Nabi pernah mengingatkan 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي

 “Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw bersabda : Allah berfirman, “Aku selalu tergantung prasangka hamba-Ku terhadap-Ku.”

 Kita lihat bagaimana hadits ini bekerja dalam merubah menghijrahkan mindset kita dari negatif ke positif. Pertama-tama hadits ini dipahami bahwa yang sanggup melakukan sesuatu itu sangat tergantung pada prasangka atau dzan orang yang bersangkutan tentang-Ku. Artinya yang bakal menentukan arah langkah selanjutnya itu tidak hanya sekedar perencanaan yang matang, melainkan keyakinan tentang dirinya. Perencanaan hanyalah basa-basi jika diletakkan diatas keraguan dan ketakutan yang akut. Keyakinan dan mindset itulah menjadi tuan bagi tubuhnya sendiri. Khususnya keyakinan pada Allah. Orang yang husnudzon dan selalu bergantung hatinya pada Allah, maka akan Allah mudahkan dan bukakan jalannya. Tapi Allah hanya akan membukakan jalan bagi mereka yang melangkah, dan orang yang melangkah pasti melalui keyakinannya dulu pada-Nya lalu dilengkapi dengan perencanan yang matang. Makanya Nabi selalu mengingatkan kita untuk mengawali bismillah dalam setiap aktifitas kita, karena untuk menanamkan nilai mindset positif pada kita. 

 Kedua, hadits ini merupakan isyarat untuk menguatkan rasa harapan ketimbang ketakuan. Maka ada dua nilai penting yang disampaikan dalam hadits ini, yaitu husnudzon (prasangka baik kepada Allah) berupa harapan sehingga tersingkap segala hal yang awalnya ditakutkan, lalu kedua melangkah. Dengan kata lain harapan dan tindakan. Hadits ini menekankan dua hal tersebut. Singkatnya penanaman nilai optimisme.

 Orang yang berpikir tidak akan menyeimbangkan prasangkannya dengan ancaman, karena itu hanya ketakutan, akan tetapi orang yang berpikir akan menyesuaikan prasangkanya dengan janji-janji-Nya, maka itulah harapan. Dalam hadits ini kita dapat menarik sari pati yang disampaikan bahwa mindset positif dalam menghadapi quarter life crisis adalah selalu melihat harapan. Satu-satunya alasan yang kokoh untuk kita bergerak adalah tersimpannya segala harapan kepada Allah

Mindset dan persepsi kita harus diletakkan pada posisi yang positif, sehingga seagalanya akan terlihat positif, mudah dan terlebih akan dihadapi, bukan diam dirundung kkahwatiran dan ketakutan yang berlebihan. Sebelum itu kita pahami dulu bahwa mindset itu ada dua jenis, pertama growth mindset dan yang kedua fixed mindset. Mindet pertama dipahami dengan persepsi bahwa mindset dapat dirubah dan dapat berkembang oleh lingkungan dan pendidikan. Tipikal mindset pertama yakin terhadap kecerdaasan dan bakat individu bersifat dinamis dan dapat diperbaiki. Sedangkan yang kedua mudah menyerah pada kegagalan, dan selalu cepat putus asa, dan bahkan tidak sedikit orang yang memiliki minset kedua selalu menyalahkan takdir.

Maka pertama-tama yang harus kamu lakukan adalah merubah mindset kamu yang awalnya fixed mindset menjadi growth mindset. Mengapa? Sebab dengan mindset kedua kita akan dengan mudah dan hadapi dengan positif dalam menyambut quarter life crisis. Karena mindset kedua selalu memiliki antusiasme terhadap tantangan, rintangan untuk dirinya supaya tumbuh dari kegagalan, kekhawatiran dan ketakutan yang tengah dihadapi. Carl S.Dweck mengungkapkan bahwa semangat untuk mengembangkan diri dan tetap melakukanya sekalipun ketika keadaan tidak berjalan baik, merupakan tanda mindset tumbuh. Mindset inilah yang memungkinkan orang-orang berkembang ketika melewati masa-masa menantang dalam hidup mereka. Artinya dengan modal growth mindset akan menyambut bahagia dan tenang ketika dihadapi quarter life crisis, karena mereka melihat tantangan bukan sebagai tanda kegagalan yang akan didapati, melainkan tangga melangkah menuju tahap selanjutnya. 

Dengan growth mindset kita akan dilatih untuk berpikir positif, sehingga segalanya dilihat dengan kacamata yang jauh dari nilai unsur negatif. 


Bersambung........ 

Komentar