Gambar ilustrasi :https://www.madiunkota.go.id/2019/03/01/mengenal-media-sosial/
Sutan Irawansyah
Tentang medsos sudah tak asing lagi di telinga mu, karena mungkin sudah jadi bagian dari hidupmu bahkan tidak sedikit beranggapan sudah seperti kebutuhan primer yang tanpa medsos atau bermedsos ada yang kurang dan hampa. Artinya medsos dalam kehidupan sudah cukup nyaris mendominasi bahkan jadi bagian habbit tersendiri di sebagian kalangan orang orang, yaa mungkin juga itu kamu.
Buktinya semua orang nyaris memiliki akun instagram, Facebook, twitter sampai kanal YouTube, apalagi Tiktok jangan tanyakan lagi, karena tiktok hari ini sangat digandrungi anak anak muda, jangankan anak muda, merembes juga di kalangan orang tua, yaaa mungkin hanya ingin sekedar eksis dan lain sebagainya.
Mengapa begitu digandrungi? Karena media sosial dapat memberikan apa yang kamu cari dan kamu inginkan, dari mulai makanan hingga fashion bisa kamu dapatkan sesuai selera dan style kamu. Akhirnya tidak sedikit juga kan yang ketergantungan, karena dengan media sosial kamu bisa mengakses segala sesuatu dengan mudah dan instan, dan terlebih tadi kamu dapat menemukan apa apa yang kamu cari.
Tapi coba kamu perhatikan seluruh akun media yang kamu punya, kamu perhatikan permainan algoritma nyaa, dimana semua media akan memberikan apa apa yang kamu cari dan inginkan bukan? Ketika kamu ingin baju dan kamu selalu ingin itu, pasti media akan menggiring mu kearah sana, pasti beranda mu akan dipenuhi dengan nuansa stlye dan fashion, dari a-z semua ada tersedia, mengapa? Karena itu yang kamu cari.
Bukankah seperti itu juga realitas kehidupan? Bahwa kita akan dipertemukan dengan apa apa yang kita cari? Misalnya, ketika kamu mencari kemaksiatan, sekalipun kamu sedang di negeri mekkah kamu akan temukan kemaksiatan itu, bukan mekkah nya namun dirimu lahh yang mencarinya, sebaliknya jika mencari kebaikan sekalipun di negeri Amerika maka kamu akan temukan kebaikan itu, bukan amerikanya melainkan dirimu yang mencarinya. Jadi apa apa yang kamu temukan dan ada di hadapan kamu bukanlah sebuah kebetulan, melainkan diri kamu yang menentukan kamu sedang mencari apa? Disisi lain hidup bukanlah sebuah kebetulan juga, melainkan diarahkan tergantung pada keputusan yang kamu buat.
Dan ini tercermin dari buah tutur mutiara Buya Hamka seketika ditanya oleh seorang laki laki, yang ujungnya Buya menjawab "kita memang hanya akan di pertemukan dengan apa apa yang kita cari" Dalam hal ini berarti ada dan tidaknya sesuatu tergantung hubungan atau relasi kamu dengan sesuatu tersebut. Relasi itu terhubung pada titik dimana kamu sedang mencarinya atau tidak? Jika kamu sedang mencari sesuatu keburukan, kemanapun kamu pergi kamu pasti akan menemukan nya, karena memang kamu terhubung dengan keburukan itu sekaligus kamu lagi mencarinya.
Semua itu memberikan tanda bagimu bahwa apa yang kamu temukan merupakan cerminan dirimu sendiri. Ketika kamu selalu menemukan keburukan dimanapun artinya itulah yang kamu cari sekaligus mencerminkan dirimu. Maka sekitaran yang ada di sekeliling mu itu merupakan kaca bagi dirimu bukan? Demikian permainan media sosial. Apa apa yang kamu temukan itulah yang kamu cari dan itulah cerminan dirimu sendiri. Jika isi media semua mengandung konten buruk dan maksiat artinya hati kamu sedang di lumpuri keburukan dan penyakit. Hati bisa di rahasiakan tapi bukan berarti tidak keliatan, setidaknya media sosial memberi gambaran hati yang ada pada dirimu. Bermedia tergantung pada kuasa jari jemarimu, baik buruknya itu kamu yang tentukan, karena kamu tuan bagi dirimu sendiri, namun apa yang kamu pilih dan putuskan semua ada konsukwensi dan akibatnya. Bijaklah dalam bermedia.
Wallahu 'alam bi shawwab
Komentar
Posting Komentar