Gonggongan Anjing



Sutan Irawansyah


Jika kita melewati rumah super mewah atau rumah rumah pejabat, orang kaya dsb seringkali di pagar pagarnya terpampang bacaan "awas anjing galak!!" Kayanya bacaan itu untuk tanda bahwa rumah ini dilengkapi anjing pengawas untuk menjaga rumahnya agar tetap aman dari hal hal yang akan membahayakan atau merugikan. Pertanyaannya, mengapa harus pake anjing? Karena anjing itu curigaan terus, apa saja yang mendekati nyaa pasti akan mengonggong. Makanya anjing dinilai sebagai hewan dengan penjagaan yang ketat, terhadap apa saja dia curigai, sebab itu dengan anjing orang mengira rumahnya akan tetap aman. 

Tapi coba perhatikan, mengapa anjing penjaga rumah itu mengonggong? Karena anjing itu tidak tau, sebab itu mengapa hewan ganas ini mengonggong. Seperti ungkapan bahwa "dog bark at what they don't understand" Kurang lebih artinya, anjing itu mengonggong pada apa yang tidak mereka ngerti. Artinya semakin anjing itu banyak mengonggong menunjukan semakin banyak ia tidak tahu dan curiga pada sesuatu. 

Ungkapan diatas merupakan bentuk sebuah kebijaksanaan dan sekaligus sindiran, hah!? Maksudnya gimana? Maksudnya ungkapan itu sebenarnya sindiran yang sangat satire, dimana ada di antara kita yang mungkin sibuk membicarakan sesuatu apalagi sampai menyalahkan-nyalahkan  yang lain tentang sesuatu itu biasanya dia belum paham, mengapa begitu? Karena biasanya orang yang paham terhadap sesuatu dia tidak akan banyak bicara, diamnya seseorang terhadap sesuatu biasanya menunjukkan pahamnya terhadap sesuatu itu. Sebaliknya jika masih banyak bicara mencerminkan dirinya yang belum paham. Balik lagi ke ungkapan tadi, jika anjing curiga dan tidak tahu terhadap sesuatu ia akan terus mengonggong. 

Makanya orang yang paham dan mengerti sesuatu akan sedikit bicaranya, karena dia hanya menyampaikan apa yang di pahami saja. Tidak dilebi lebih kan juga tidak di kurang-kurang kan, tapi pas. Nahh ini menunjukan dia bijaksana pada ilmunya. Tidakkah lihat bagaimana Nabi bersabda bahwa, "Sesungguhnya lamanya salat dan pendeknya khotbah seseorang itu menunjukkan tentang pemahaman ia tentang agamanya" Sedikit bicara tidak menunjukkan kedangkalan suatu ilmu, justru menunjukan kedalaman ilmu dan ketajaman pemahamannya. Begitu juga ketika seorang bijaksana dia akan sedikit bicara dan dia akan diam pada apa yang ia pahami, artinya dia diam karena dia telah paham. Seperti itulah orang bijak yang sebagaimana digambarkan oleh Plato, "Wise men speak because they have something to say; fools because they have to say something", artinya seorang yang bijak itu berbicara karena mereka memiliki sesuatu untuk di bicarakan, dan orang bodoh berbicara karena mereka ingin mengatakan sesuatu. 

Nabi pernah menasehati kita dengan berkata kata lah yang baik atau diam. Ini senada dengan yang pernah disampaikan Phytgoras, baginya be silent or let the words be worth more than silence, Kira-kira artinya, diamlah tak usah ngomong, atau berkata-kata lah kalau berkata kaya itu lebih berharga dari diam. Artinya terlihat yang menjadi modus dasarnya adalah diamlah jangan banyak bicara. Tapi bicaralah ketika pembicaraan itu lebih berharga ketimbang diam. Maka ukur dan pastikan jika ingin bicara dan berkata, apakah kata itu menyelesaikan masalah atau memperkeruh masalah, manfaat atau maslahat, buruk atau baik dst. 

Maka jika tidak tahu tentang sesuatu lebih baik diam jangan banyak bicara, karena diam atas ketidakhuan kita itu akan menyelematkan, adapun tahu tentang sesuatu maka ukur dan pastikan apa yang akan dibicarakan, dari baik dan buruknya, besar dan kecilnya. Jangan bicarakan hal kecil dengan banyak kalimat, dan hal besar dengan sedikit kalimat, adillah dalam berucap, seperti inti pointnya sedikit namun kalimatnya panjang. 

Singa ditakuti karena ia diam, anjing dijadikan mainan karena ia banyak mengonggong. 

Wallahu 'alam

Komentar